SELAMAT DATANG DI AGEN TERPERCAYA JUDI ONLINE DAN DAPATKAN BONUS BERLEBIH SEKARANG JUGA Masukin69 - SHEILLA PENJAGA TOKO | masukin69

Masukin69 - SHEILLA PENJAGA TOKO

SHEILLA PENJAGA TOKO


Masukin69 - Cerita ini berawal dari keisengan saya untuk selalu mencoba hal-hal yang baru dan pengalaman baru. Suatu ketika seorang teman bernama Herry, datang ke tempat kost dan bercerita mengenai petualangannya mencari wanita penjaga toko.

Karena saya merupakan tipe orang yang tidak mudah percaya dengan omongan teman saya tersebut, maka saya mengajak teman saya membuktikan omongannya. Jam 8.30 malam tepat, teman saya mengajak pergi ke pertokoan di alun-alun Bandung. Karena perjalanan dari tempat kami dari Buah Batu memerlukan waktu sekitar 30 menit, maka jam 9.00 tepat kami sudah sampai di pertokoan tersebut.

Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup, dan kami memasuki salah satu toko serba ada di sana. Langsung saja saya menuju counter pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau membeli pakaian. Kebetulan toko sudah sepi karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya beberapa orang.

“Mau cari baju apa Mas?” tanyanya.

Waktu saya lihat ke arah suara tadi, ternyata wanita penjaga counter yang mirip dengan bintang sinetron CT.


“Ini Mbak, mau cari jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?” tanyaku.

Si Mbak pun mencarikan jeans yang saya maksud. Karena letaknya di bagian bawah, maka si Mbak mencari dengan membungkukkan badan. Karena rok yang di pakai 10 cm di atas lutut, maka paha mulusnya pun terpampang di depan saya.

“Wah gile bener nih.. mulus banget.” Pikiran saya jadi ngeres nggak karuan lihat pemandangan di depan saya.
“Yang ini Mas?”, tanyanya.
“Oh.. ya..”, jawabku.

Lalu si Mbak pun menuliskan bon untuk dikasihkan ke kasir.

“Mmm.. Mbak.. boleh tahu namanya?” tanyaku mengawali pembicaraan.
“putri”, katanya.
“Denny”, kataku sambil mengulurkan tanganku.
“Ini Mas bonnya”, katanya.
“Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?” tanyaku.
“Ntar jam 9.30”, jawabnya.
“Ada yang nganter?” tanyaku lagi.
“Mas mau nganter?” tanya dia menantang.
“Wah, kalau situ mau ya bolehlah”, jawabku mantap.

Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa toko mau tutup, dan saya pun membayar barang belanjaan, dan menunggu bersama teman saya di luar di depan pintu tempat karyawan toko keluar. Tak lama kemudian terlihatlah putri menuju ke arahku.

“Kelamaan nunggunya ya Den?” tanyanya.
“Wah, kalau nunggu wanita secakep putri sih rasanya sangat lama”, kataku.
“Ah bisa aja kamu..” kata putri sambil nyubit pinggangku.

Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.
“Emang putri rumahnya di mana?” tanyaku.
“Saya di Jalan S”, katanya.
“Oohh, okelah!” jawabku.


Kami pun menuju tempat parkir dan saya starter Katana tahun 90-an yang sudah menemani saya selama 5 tahun ini.
“Denn, saya turunin di sini Den..” kata Herry saat mobil melewati panti pijat di Jalan S. Dan mobil pun kuhentikan,
Herry turun langsung masuk ke panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.
“Itu sudah deket kok Den, tempat kost putri”, katanya.
“Yah kiri, di situ.” katanya lagi.

Kami pun turun, saat di tempat kos penghuninya sudah tidur semua, tapi karena putri memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk masuk.

“silakan duduk dulu Den!” katanya.

Dan putri pun pergi ke dapur membuat minuman. Kamar putri ukurannya 3 X 4 meter, di dalamnya hanya ada televisi, VCD, sama kursi. Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka 2 koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xx-nya. Pas saya lihat 2 VCD, dia pun masuk dengan membawakan segelas STMJ dan memakai kaos street dan celana pendek.

“Wah, semakin kelihatan seksi nih anak”, pikirku.
“Nih diminum Den, biar anget”, katanya.
“Shell.. kamu suka ya lihat film-film macem ginian?” tanyaku.
“Ah nggak juga, cuma buat nonton kalau lagi butuh.” katanya.
“Butuh apaan?” tanyaku berlagak bodoh.
“Yah, butuh itu tuh..” katanya sambil tertawa.
“Eh, saya mau nonton yah..” kataku.
“Yah silakan, asal nggak terpengaruh loh ya! resiko ditanggung sendiri”, katanya sambil tersenyum genit.

Aku pun mulai menyalakan VCD dan menontonnya. Disitu diperlihatkan seorang wanita yang diikat tangan kakinya di ranjang dan ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki dengan nafsunya. “Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. “Eh Den, kalau yang itu saya juga belum liat tuh”, kata putri. Kemudian putri pun duduk di samping saya. Terlihat lagi kemudian ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging, dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya anjing. “Ohh.. yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita tersebut.

putri duduk semakin mendekat ke tubuhku saat menonton adegan tersebut, dan dadanya malah digesekkan ke lenganku.

“Wah, kayaknya dia terangsang nih”, pikir saya.

Kemudian adegan pun semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi laju kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya.

“Oohh baby, yess.. ahhk”, jerit wanita tersebut dan putri pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya saya beranikan diri untuk memegang dadanya, dan ternyata putri diam saja sambil terus memperhatikan gambar.

Saya semakin berani dengan mencium bibirnya, yang dibalas dengan ciuman pula oleh putri.

Akhirnya saya dan putri pun terlibat dalam acara pagut memagut yang sangat seru. Lidah kami saling melilit satu sama lain. Kemudian putri melepaskan kaos streetnya. Saat kaos sampai di kepalanya dan matanya masih tertutup kaos tersebut, saya menciumi bibirnya dengan ganas, “Mmm”, dan dibalas dengan ganas pula oleh putri. Akhirnya saya turun ke bawah menciumi lehernya yang panjang dan agak melengkung ke depan berbentuk seperti kuda. Kata orang sih wanita dengan bentuk leher seperti ini nafsunya besar.

Kemudian Sheila pun mendesah,

“Oohh.. shh.. shh”, dan kemudian saya buka kaitan branya dengan gigi saya dan terpampang di depan mata saya gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah muda.

Langsung saya jilati dari lembah gunung kembar tersebut terus menuju ke puncaknya.

“Aakhh.. okhh.. Denn.. shh.. jangann.. jangan Den.. jangan.. jangan hentikan Den..” hanya kata itu yang keluar dari bibir putri.

Wah gila juga nih cewek, masih sempat bercanda dalam kenikmatan. Tak lama kemudian ujung gunung kembar itupun berubah menjadi keras seperti penghapus pensil dan semakin keras saja. Selanjutnya habis mengerjakan tugas di puncak gunung, saya turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar saya jilati lagi. Terus saya berhenti.

“Aahh.. shh.. loh.. sshh kok berhenti? sshh”, tanya Sheila.
“Shell kamu punya susu kental manis nggak?” tanya saya.
“Loh kan udah ada susu kenyal nikmat”, katanya.
“Beneran nih Shell”, kata saya.
“Tuh di atas meja”, katanya sambil menunjuk ke meja.
Langsung saja saya ambil dan saya bawa menuju ke putri.
“Wah mau diapain Den?” tanyanya.
“Biar lebih manis”, kata saya sambil mengoleskan susu kental tersebut ke daerah di sekitar pusar putri, dan menjilatinya.
“Wah tubuhmu memang lezat pakai susu ini putri, mmh.. slurpp”, kata saya sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuhnya.
“Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Sheila.


Kemudian saya mulai membuka celana pendek putri dan membuka celana dalam warna kremnya. Dan setelah seluruh susu kental di tubuh putri habis, saya langsung turun ke daerah selangkangan putri. Posisi putri sekarang tidur di sofa dengan kaki mengangkang membentuk huruf M dan saya duduk di bawah dan menjilati pangkal pahanya.

“Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. saya jilati seluruh permukaan rambut di daerah segitiga terlarang tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum kebakaran.

Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian saya menuju ke bibir-bibir kemaluan putri. Kujilati bibir-bibir indah tersebut dengan ganasnya,

“Okhh.. akkhh.. yess.. Denn.. ahh..” desah putri sambil mengangkat pinggulnya.

Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam kemaluannya. Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku.

“Ohh.. di situu terus Den.. akhh.. oukhh.. akk”, jerit putri saat saya jilati daging, yang biasa disebut klitoris.

Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan putri dan terasa daging yang bergelombang-gelombang di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir saya. Langsung saja saya korek-korek daerah situ. putri pun semakin tak terkendali,

“Aahh.. sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Dennyy.. teruss.. ahkkh..” jeritnya semakin nggak jelas.

Saya semakin memperbesar frekuensi mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian,

“Ohh.. Dennyy.. shh.. akkhh..” jerit putri mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam kemaluannya.

Kemudian saya keluarkan tangan saya dari cengkeraman kemaluannya dan menciumi putri. “Sudah puas sayang?” tanya saya. Dia pun tersenyum genit.

Kemudian putri saya rebahkan di karpet dan saya ambil inisiatif 69 dan saya mulai menjilati kemaluan putri.

“Den.. masih ngilu.. kamu aja yang saya jilatin deh!” kata putri.

Saya langsung duduk di sofa, dan putri mulai menjilati kemaluan saya. Dia jilat kantung kemaluan saya dengan nikmatnya sambil sekali-kali melirik ke arah saya.

Kemudian dia menjilati batangan saya yang 7 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di situ. Saya cuma bisa bilang,

“Ahh.. ohh.. shh”, saat dia menjilati batangan saya.

Dia pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan saya yang seperti helm astronot sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang menari-nari di atasnya. kemaluan saya pun semakin tegang saja, dan kemudian dia mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluan saya di dalam mulutnya dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak reflek saya maju mundurkan kemaluan saya sambil memegangi rambutnya. Setelah hampir 6 menit berlalu sepertinya dia sudah capai karena saya nggak keluar-keluar juga. Akhirnya dia pun menghentikan aktifitasnya.

“Denn.. lama bener sih keluarnya, masukin ke kemaluan aja ya biar cepet keluar!” katanya.

Kemudian putri mengambil sesuatu dari lemarinya. Ternyata dia mengambil kondom yang bentuknya lucu seperti ikan lele, ada sungutnya. Dan memberikan ke saya.

“Nih Den pake, biar saya nikmat dan tahan lama”, katanya.

Lalu saya memakaikan kondom tersebut ke kemaluan saya, dan putri sudah siap tempur dengan tidur telentang dan kakinya membentuk huruf M. Langsung saya masukkan kemaluan saya ke dalam kemaluan putri. Wah, ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir saya. Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang saya ke dalam cengkraman kemaluannya. Saya dorong keluar masuk kemaluan saya ke dalam kemaluannya.

“Aahh.. oohh.. shh.. akhh.. shh.. teruss.. Denn.. ahh..” desah putri semakin tak beraturan.

Kemudian saya berhenti, kemaluan saya di dalam kemaluannya dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis.

“Ih.. kamu nakal.. Den..” dan putri ganti membalasnya dengan perlakuan seperti saya.

Saat dia melakukan hal tersebut, kemaluannya terasa menjepit-jepit seluruh batang kemaluan saya secara periodik, dan membuat saya tak bisa mengendalikan diri.

Kemudian saya genjot lagi kemaluan saya dan menggesekkan sungut-sungut pada kondom, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluannya,

“Ahh.. oohh.. Denny.. sungut lelemu.. ohkss.. akk.. yes ahh.. ohkk..” jerit putri menikmati sungut lele dan dia pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi kecipak-cipak saat saya memasuk-keluarkan kejantanan saya di dalam kewanitaan putri yang makin basah.

Setelah 15 menit kemudian putri mendesah,

“Deny.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, sampaii.” Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari kemaluan putri membuat batang kemaluan saya panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluan saya yang membuat saya tak bisa mengendalikan diri, dan keluarlah lahar panas dari kemaluan saya pada kantong kondom di dalam kemaluan putri.

Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan. Saya biarkan kemaluan saya di dalam kemaluan putri sampai hilang hisapan-hisapan dari kemaluannya. Kemudian kukeluarkan kemaluan saya dan saya lepas kondom dan saya berikan ke putri.


“Nih, sumbangkan ke bank sperma”, kata saya.

Dia pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh tanpa busana sampai keesokan harinya

Link Alternatif Inimaster




INIMASTER adalah agen judi online terbesar dan terpercaya untuk pasaran atau pemain di wilayah Indonesia. Reputasi INIMASTER terus meningkat terutama di kawasan Asia. TIDAK PERNAH mendapatkan blacklist / reputasi buruk di forum situs – situs judi manapun. Keamanan dana dan finansial INIMASTER selalu menjadi prioritas kami. Coba keberuntungan anda bersama kami di INIMASTER hubungi Operator kami via livechat maupun jenis komunikasi yang disediakan di bawah ini :
BBM : D88CBC90
WECHAT : inimaster
WHATSAPP : +85585754973
LINE : inimaster

0 Response to "Masukin69 - SHEILLA PENJAGA TOKO"

Posting Komentar